Wednesday, March 18, 2009

manfaat

manfaat
Seiring dengan kemajuan sistem pertanian di negara kita, maka berkembang pula
laboratorium-laboratorium tanah di daerah-daerah sebagai pendukungnya. Pengoperasian
laboratorium-laboratorium ini memerlukan prosedur analisis yang handal. Balai
Penelitian Tanah (Balittanah) ketika bernama Lembaga Penelitian Tanah (LPT) telah
menerbitkan buku-buku prosedur analisis, yaitu Penuntun Analisa Tanah (Sudjadi et al.,
1971), Metoda Analisa Air Irigasi (Sudjadi dan Widjik, 1972) dan Penuntun Analisa
Tanaman (Lembaga Penelitian Tanah, 1978). Prosedur-prosedur analisis dalam bukubuku
ini digunakan di Laboratorium Kimia yang pada waktu itu bernama laboratorium
kesuburan tanah, LPT. Prosedur-prosedur ini berkembang terus sesuai dengan tuntutan
peralatan dan metode yang baru yang lebih baik, serta disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna jasa. Pada saat ini hampir seluruh peralatan yang digunakan telah diganti
dengan peralatan yang lebih canggih.
Tulisan ini merupakan petunjuk teknis (juknis) untuk melaksanakan analisis tanah,
tanaman, air dan pupuk yang digunakan di laboratorium kimia, Balittanah, pada saat ini.
Pada umumnya metode-metode analisis di dalam buku ini telah digunakan dalam
pelatihan-pelatihan dan magang analisis personil laboratorium dari instansi pemerintah
pusat maupun daerah, perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan praktek lapang pelajar
dan mahasiswa, serta kegiatan uji silang hasil analisis antar laboratorium tanah secara
nasional. Dengan demikian prosedur-prosedur yang disajikan sebenarnya telah digunakan
oleh hampir semua laboratorium tanah di Indonesia.
Berbeda dengan prosedur analisis yang sudah diterbitkan terdahulu, ini
merangkum prosedur analisis rutin untuk tanah, tanaman dan air irigasi ditambah dengan
prosedur analisis pupuk dalam satu buku. Pengambilan contoh tidak dimasukkan dalam
buku ini. Prosedur analisis tanah dalam juknis ini memberikan metode analisis yang biasa
digunakan sekarang. Analisis liat total ditiadakan karena sudah sangat jarang diminta.
Beberapa jenis analisis baru ditambahkan, yaitu penetapan retensi P, erapan P, analisis
total untuk pengukuran unsur hara makro dan mikro, serta logam berat. Penetapan tekstur
tiga fraksi cara Pipet ditambah dengan cara hidrometer sebagai alternatif. Penetapan
tekstur cara hidrometer merupakan cara yang sederhana dengan alat sederhana, sehingga
dapat dilakukan di laboratorium dengan fasilitas terbatas. Prosedur analisis tanaman
dalam juknis mengambil metode-metode yang berdasarkan pengalaman lebih baik.
Campuran HClO4 dengan HNO3 digunakan untuk penetapan unsur hara makro dan mikro
secara total. Khusus untuk penetapan nitrogen digunakan metode destruksi H2SO4 dengan
campuran selen sebagai katalisator. Semua unsur logam dalam ekstrak yang dihasilkan
diukur dengan alat spektrofotometer serapan atom (SSA) dan fotometer nyala. Dalam
buku terbitan terdahulu disajikan juga cara alternatif pengukuran unsur logam secara
kolorimetri. Seperti pengukuran unsur logam dalam analisis tanaman, juknis ini hanya
memberikan cara SSA dan fotometer nyala, buku terbitan yang lalu memberikan metode
kolometri sebagai alternatif. Hal-hal lain pada umumnya masih serupa. Analisis pupuk
disesuaikan dengan prosedur dalam SNI (standar nasional indonesia) bagi pupuk yang
sudah memiliki SNI. Sisanya mengacu ke pustaka-pustaka yang tersedia.

No comments:

Post a Comment